Indonesia Flag Orb

Jumat, 03 Juli 2015

MAKALAH PERKEMBANGAN BELAJAR MASA ANAK



PERKEMBANGAN BELAJAR MASA ANAK

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling Belajar
Dosen Pengampu
Dra. Ninik Setyowani, M.Pd

Oleh :
1.      Aris munandar                        (1301411063)
2.      Nur Latifah Yulianti               (1301414064)
3.      Ani Isnani                               (1301414068)
4.      Dika Listyawati O                  (1301414077)
5.      Yuyun Sundari                        (1301414075)


JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015


Kata Pengantar
            Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kehendakNya lah Makalah Bimbingan dan Konseling Belajar dengan judul Perkembangan Belajar Masa Anak ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa kita senandungkan kepada Habibuna Muhammad SAW yang selalu kita nantikan safa’atnya di yaumul kiyamah nanti.
Dalam Makalah ini penyusun membahas apa saja yang berhubungan dengan perkembangan belajar masa anak – anak. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas lapangan Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi kalangan akademis, namun juga bagi masyarakat pada umumnya yang ingin menambah ilmu pengetahuan serta wawasan terhadap ilmu pengetahuan tersebut.




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
Tujuan......................................................................................................................................... 2
BAB II ISI
A. Perkembangan Fisik Masa Anak........................................................................................... 3
B. Perkembangan Psikomotorik Masa Anak ............................................................................. 5
C. Perkembangan Moral Masa Anak.......................................................................................... 6
D. Perkembangan Sosial Masa Anak.......................................................................................... 8
E. Perkembangan Aspek Kepribadian Masa Anak..................................................................... 11
BAB III PENUTUP
Simpulan..................................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka............................................................................................................................ 15

 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Perkembangan belajar bagi setiap individu ialah berbeda – beda, masing – masing dari mereka memiliki karakteristik perkembangan tersendiri yang khas dari dirinya. Apabila dilihat dari usia yang sedang mereka jalani, juga sangat mempengaruhi perkembangan belajarnya.
Perkembangan belajar seorang anak meliputi beberapa poin penting, misalnya yaitu perkembangan fisik, perkembangan psikomotorik, perkembangan moral, dan perkembangan aspek kepribadian. Dalam tahapannya pun memiliki beberapa bagian, seperti masa anak – anak awal, masa anak – anak tengah, dan masa anak – anak akhir.
Karakteristik perkembangan belajar pada masa anak – anak memiliki banyak perbedaan dari karakteristik perkembangan belajar pada masa yang lain. Disini, anak – anak sudah bukan merupakan seorang bayi maupun belum menjadi seorang yang dewasa. Anak – anak terbagi menjadi dua, yaitu anak – anak awal dan anak – anak akhir yang ciri perkembangannyapun berbeda.

1.2          Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah penyusun kemukakan diatas, maka penyusun mengidentifikasikan beberapa pertanyaan, ialah sebagai berikut :
1.2.1        Bagaimanakah  perkembangan fisik pada masa anak – anak ?
1.2.2        Bagaimankah perkembangan psikomotorik pada masa anak – anak ?
1.2.3        Bagaimankah perkembangan moral pada masa anak – anak ?
1.2.4        Bagaimanakah perkembangan social pada masa anak – anak ?
1.2.5        Bagaimanakah perkembangan aspek kepribadian pada masa anak – anak ?
                                                        
1.3         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1        Untuk mengetahui perkembangan fisik pada masa anak – anak.
1.3.2        Untuk mengetahui perkembangan psikomotorik pada masa anak – anak.
1.3.3        Untuk mengetahui perkembangan moral pada masa anak – anak.
1.3.4        Untuk mengetahui perkembangan dalam aspek kepribadian pada masa anak – anak.
























BAB 2
PEMBAHASAN

2.1  Perkembangan Fisik Masa Anak
Pertumbuhan selama masa awal kanak – kanak berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan masa bayi. Awal masa kanak – kanak merupakan masa pertumbuhan yang relative seimbang meskipun terdapat perbedaan musim. Anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi, misalnya, tubuhya cenderung lebih tinggi pada awal masa kanak – kanak dari pada mereka yang kecerdasannya rata – rata atau di bawah rata –rata dan gigi sementaranya lebih cepat tanggal. Meskipun perbedaan seks tidak menonjol dalam peningkatan tinggi dan berat tubuh, tetapi pengerasan tulang dan lepasnya gigi sementara lebih cepat pada anak perempuan, dari usia ke usia. Anak dari kelompok social ekonomi yang lebih tinggi cenderung memperoleh gizi dan perwatan yang lebih baik sebelum dan sesudah kelahiran, oleh karena itu, perkembang tinggi, berat, dan otot – otot cenderung lebih baik. (Hurlock:  110)
Perkembangan fisik mencakup aspek-aspak anatomis dan fisiologis.
a.       Perkembangan Anatomis       
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan badan secara keseluruhan.
b.             Perkembangan Fisiologi
Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyaratan, sekresi kelenjcar dan pencernaan. Aspek fisiologi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan.
Berikut adalah table perbandingan perkembangan fisik pada masa anak – anak :
NO
Perkembangan Fisik
Masa anak – anak awal
Masa anak – anak  pertengahan akhir
1
Tinggi
Pertambahan tinggi badan rata – rata setiap tahunnya 3 inci.
Kenaikan tinggi pertahun 2 sampai 3 inci.
2
Berat
Pertambahan berat stiap tahunnnya 2,5 kg. usia 6 tahun > 7x berat lahir.
Kenaikan berat bertahun 2,5 kg.
3
Postur tubuh
Terbagi menjadi 3: gemuk lembek (endomorfik), kuat beritit (mesomorfik), dan relative kurus (ektomorfik)
Terbagi menjadi 3: gemuk lembek (endomorfik), kuat beritit (mesomorfik), dan relative kurus (ektomorfik)
4
Tulang dan otot
Otot menjadi lebih besar, lebih kuat, dan lebih berat sehingga tampak kurus meskipun beratnya bertambah
Anak yang berbentuk endomorfik jaringan ototnya sedikit, sedangkan mesomorfik jaringa ototnya lebih banyak, pada bentuk tubuh ektomorfik cenderung tampak kurus.
5
Lemak
Endomorfik lebih banyak jaringan lemaknya, mesomorfik mempunyai jaringan ototlebih banyak dan ektomorfik mempunyai otot – otot yang kecil yang sedikit jaringan lemak.
Anak yang berbentuk endomorfik jaringan lemaknya lebih banyak, mesomorfik jaringan lemaknya jauh lebih sedikit, sedangkan ektomorfik cenderung tampak kurus.
6
Gigi
Bila masa ini berakhir, bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan beberaa celah dimana gigi tetap akan muncul
Anak sudah memiliki 22 gigi tetap, keempat gigi terakhir muncul selama masa remaja.





2.2  Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Anak
Perkembangan fisik pada masa anak – anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motoric, baik kasar maupun halus. Sekitar usia tiga tahun, anak sudah dapat berjalan dengan baik, dan usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Usia lima tahun, anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju dan mundur, jalan cepat, dan pelan – pelan, melompat dan berjingkrak, berlari kesana kemari, memanjat, dan sebagainya yang dilakukan dengan lebih halus dan berfariasi. Anak usia lima tahun dapat melakukan tindakan – tindakan tertentu secara akurat, seperti menyeimbangkan badan diatas satu kaki, menangkap bola dengan baik, melukis, menggunting dan melipat kertas, dsb.
Terdapat dua prinsip utama dalam perkembangan psikomotorik:
1.       Perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks.
2.        Dari yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik dan terkoordinasikan (finely coordinated)


2.3  Perkembangan Moral Masa Anak
Perkembangan moral pada masa kanak – kanak masih dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak – anak belum mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau menerapkan prinsip – prinsip abstrak tentang benar dan salah. Ia juga tidak mempunya dorongan untuk mengikuti peraturan – pertaturan karena tidak mengerti manfaatnya sebagai anggota kelompok social.
Karena tidak mampu masalah standar moral, anak – anak harus belajar berperilaku moral dalam berbagai situasi yang khusus. Ia hanya belajar bagaimana bertindak tanpa mengetahui mengapa. Awal masa kanak – kanak ditandai dengan yang apa oleh piaget disebut “moralitas melalui paksaan”. Dalam perkembangan moral ini, anak – anak secara otomatis mengikuti peraturan – peraturan tanpa berfikir ataupun menilai dan ia menganggap orang – orang dewasa sebagai orang yang maha kuasa.
Kohlberg memperinci dan memperluas tahapan perkembangan moral piaget dengan memasukan dua tahapan dari tingkat perkembangan, yaitu:
1)      Moralitas Prakonvensional, dalam tahapan ini anak – anak berorientasi patuh dan hukuman dalam arti ia menilai benar salahnya perbuatan berdasarkan akibat – akibat fisik dari perbuatan itu.
2)      Anak – anak menyesuaikan diri dengan harapan social agar memperoleh pujian.
Dengan berakhirnya awal masa kanak – kanak, kebiasaan patuh harus dibentuk agar anak memiliki disiplin yang konsisten. Tetapi anak – anak belum mengembangkan hati nurani sehingga ia tidak merasa berslah atau malu bila melakukan sesuatu yang diketahui sebagai sesuatu yang salah. Malahan ia takut dihum utuk menghindari hukuman dan atau memperbaiki perbuatannya tersebut.
Berikut adalah tingkat dan tahap perkembangn moral menurut Kohlberg :
Tingkat
Tahap
1.      Prakonvensional Moralitas
Pada level ini, anak mengenal moralitas berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh suatu perbuatan, yaitu menyenangkan (hadiah) atau menyakitkan (hukuman). Anak tidak melanggar aturan karena takut akan ancaman hukuman dari otoritas.
2.      Konvensional
Suatu perbuatan dinilai baik oleh anak apabila mematuhi harapan otoritas atau kelompok sebaya.
3.      Pasca-Konvensional
Pada level ini, aturan dan institusi dari masyarakat tidak di pandang sebagai tujuan akhir, tetpai diperlukan sebagai subjek. Anak menaati aturan untuk menghindari hukuman kata hati,
  1. Orientasi kepatuahn dan hukuman
Pemahaman anak tentang baik dan buruk ditentukan oleh otoritas. Kapatuhan terhadap aturan adalah untuk menghindari hukuman dari otoritas.
  1. Orientasi hedonistic-instrumental
Suatu perbuatan dinilai baik apabila berfungsi sebagai instrument untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan diri.
  1. Orientasi anak yang baik
Tindakan berorientasi pada orang lain. Suatu perbuatan dinilai baik apabila menyenangkan bagi orang lain.
  1. Orientasi keteraturan dan otoritas
Perilaku diniali baik adalah menunaikan kewajiban, menghormati otoritas, dan memelhara ketertiban social.
  1. Orientasi control social-legislatik
Ada semacam perjanjian antara dirinya dan lingkunga social. Perbuatan dinilai baik apabila sesuai dengan perudang – undangan yang berlaku.
  1. Orientasi kata hati
Kebenaran ditentukan oleh kata hati, sesuai dengan prinsip – prinsip etika universal yang bersifat abstrak dan penghormatan terhadap martabat manusia.


2.4  Perkembangan Social Pada Masa Anak
Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), begitu pula pada masa anak – anak. Pada masa ini, mereka mulai sekolah dan kebanyakan anak – anak sudah mempelajari mengenai sesuatu yang berhubungan dengan manusia, serta mulai mempelajari berbagai ketrampilan praktis. Dunia psikososial anak menjadi semakin kompleks dan berbeda dengan masa anak awal. Relasi dengan keluarga dan teman sebaya terus memainkan peranan penting. Pemahamn anak terhadap pemahaman diri berkembang, dan perubahan – perubahan dalam gender dan perkembangan moral menandai perkembangan anak selama masa akhir anak – anak ini.
Aspek penting perkembangan psikososial selama masa anak – anak yaitu:
1)      Perkembangan pemahaman diri
Pada usia sekolah dasar, pemahaman diri dari anak mengalami perubahan yang sangat pesat. Menurut Santrock (1995) perubahan – perubahan ini dapat dilihat sekurang – kurangnya dari tiga karakteristik pemahaman diri, yaitu karakteristik internal, karakterustik aspek – aspek social, dan karakteristik perbandingan social.
2)      Perkembangan hubungan dengan keluarga
Menurut Desmita (2009: 183) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan mengatakan bahwa sesuai dengan perkembangan kognitifnya yang semakin matang, maka pada masa pertengahan dan akhir, anak secara berangsur – angsur lebih banyak mempelajari mengenai motifasi dan sikap – sikap orang tuanya, serta memahami aturan keluarga, sehingga mereka lebih mampu untuk mengendalikan perilakuya. Perubahan ini mempunyai dampak yang besar terhadap kualitas hubungan antara anak – anak usia sekolah dengan orang tua mereka. (dalam Seifert & Hoffnung, 1994)
3)      Perkembangan hubungan dengan teman sebaya
Barker dan  Wright (dalam Santrock, 1995) mencatat bahwa anak – anak usia 2 tahun menghabiskan 10% dari waktu siangnya untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Pada usia 4 tahun, waktu yang dihabiskan meningkat menjadi 20%, sedangkan anak usia 7 tahun hingga 11 meluangkan lebih dari 40% .
4)      Pembentukan kelompok
5)      Popularitas, penerimaan,social dan penolakan
6)      Interaksi di sekolah, dengan guru maupun masyarakat sekolah yang lainnya.
Di samping keluarga dan teman sebaya, sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan anak. Betapa tidak, selama masa anak – anak, anak menghabiskan kurang lebih 10.000 jam waktunya di ruang kelas. Anak menghabiskan waktu bertahun – tahun di sekolah sebagai suatu anggota masyarakat kecil yang harus mengerjakan sejumlah tugas dan mengikuti sejumlah aturan yang menegaskan dan membatasi perilaku, perasaan dan sikap mereka (Santrock, 1995)
7)      Proses Sosialisasi dan Perkembangan Sosial
Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini disebut sosialisasi. Loree (1970:86) dengan menyitir pendapat English & English (1958) menjelaskan lebih lanjut bahwa sosialisasi itu merupakan suatu proses di mana individu (terutama anak) melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelornpoknya); belajar bergaul dengan dan bertingkah laku seperti orang lain, bertingkah laku di dalam lingkungan sosio-kulturalnya. Perkembangan sosial, dapat diartikan sebagai sequence dari perubahan yang bersinambungan dalam perilaku individu untuk menjadi rnakhluk sosial yang dewasa. Charlotte Buhier mengidentifikasikan perkembangan sosial ini dalam term kesadaran hubungan aku engkau atau hubungan subjektif-objektif. Proses perkembangannya berlangsung secara berirama.
8)      Kecenderungan Pola Orientasi Sosial
 (Loree, 1970:87-89) mengidentifikasi berdasarkan hasil studi longitudinalnya terhadap anak usia 5-16 tahun bahwa ada tiga pola kecenderungan sosial pada anak, ialah (1) withdrawal-expansive, (2) reactivity-placidity dan passivity-dominance. Kalau seseorang telah memperhatikan orientasinya pada salah satu pola tersebut, maka cenderung diikutinya sampai dewasa.
2.5  Perkembangan aspek Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakan pada masa bayi mulai terbentuk pada masa awal anak-anak. Kerana orang tua, saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia social bagi anak-anak, maka bagaimana perasaan mereka pada anak-anak dan bagaimana perlakuan mereka merupakan faktor penting bagi pembentukan konsep diri, yaitu inti pola kepribadian inilah sebabnya glsner mengatakan bahwa konsep diri anak “ terbentuk didalah Rahim hubungan keluarga”
kondisi-kondisi yang membentuk konsep diri pada awal masa anak-anak
1)      Cara pelatihan anak, yang dugunakan adalah penting dalam membentuk konsep diri yang sedang berkembang
2)      Cita-cita orang tua terhadap anaknya berperan penting dalam mengembangkan konsep dirinya
3)      Posisi uruan anak-anak dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian
4)      Sadarnya akan identitas  kelompok minoritas, anak yang menyadarinya akan mempunyai efek yang kurang baik bila teman-temannya mengabaikannya atau menolaknya.
5)      Ketidaknyamanan lingkungan, apakah karena kematian perceraian, perpisahan, atau mobilitas social berpengaruh buruk terhadap konsep diri anak, anak yang tidak merasa aman dan merasa lain dari teman-temannya.
Faktor –faktor yang mempengaruhi konsep diri pada akhir masa anak-anak
1)      Kondisi fisik, kesehatan yang buruk dan cacat fisik mengahalangi anak untik bermain dengan teman-teman dan menyebabkan anak merasa rendah diri dan merasa terbelakang
2)      Bentuk tubuh, anak yang terlalu  gemuk atau kecil  menurut usianya tidak mampu mengikuti teman-temannya sehingga mengakibatkan perasaan rendah diri
3)      Nama dan julukan, namanya yang mengakibatkan cemoohan atau yang menggambarkan status kelompok minoritas dapat mengakibatkan perasaan rendah diri serta julukan yang diambil dari kelucuan fisikatau sifat kepribadian dapat menimbulkan rendah diri dan dendam
4)      Status social ekonomi, kalau anak merasa kalau ia memiliki rumah yang baik pakainya yang lebih bagus dan alat-alat bermain yang lebih baik dari pada apa yang dimiliki teman-teman sebayanya ia akan merasa lebih tinggi dan juga sebalinya
5)      Lingkungan sekolah, penyesuaian diri yang baik didukung oleh guru yang kompeten dan penuh pengertian. Sedangkan guru yang menerap akan disiplin yang dianggap tidak adil oleh anak atau yang menentang anak akan memberikan pengaruh yang berbeda.
6)      Dukungan social, kurangnya dukungan dari teman teman mempengaruhi kepridian anak melalui konsep diri yang terbentuk yang paling terpengaruh adalah anak yang sangat popular dan anak yang sangat terkucil
7)      Keberhasilan dan kegagalan, berhasil menyelesaikan tugas-tugas memberikan rasa percaya diri dan menerima diri sendiri, sedangkan kegagalan menyebabkan timbulnya persaan kurang mampu
8)      Seks, anak perempuan menyadari bahwa peran seks yang harus dijalankan lebih rendah daripada peran anak laki-laki, dan kesadaran ini menyebabkan menurunnya penilaian anak
9)      Intelegensi, yang sangat berbeda dari yang normal akan memebrikan pengaruh buruk pada kepribadian
 Karakteristik Kepribadian
E.B. Hurlock (1986) mengemukakan bahwa penyesuaian yang sehat atau kepribadian yang sehat (healthy personality) ditandai dengan karakteristik sebagai berikut.
1)      Mampu menilai diri secara realities
2)      Mampu menilai situasi secara realistik.
3)      Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik.
4)      Menerima tanggung jawab.
5)      Kemandirian (autonomi).
6)      Dapat mengontrol emosi.
7)      Berorientasi tujuan.
8)      Berorientasi keluar.
9)      Penerimaan sosial.
10)  Memiliki filsafat hidup.
11)  Berbahagia.









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
        Dari pembahasan pada bab II didapat kesimpulan yaitu perkembangan mempunyai arti suatu proses perubahan individu yang pelaksanaanya teratur berawal dari masa konsepsi dan belangsung sampai akhir hayat. Dalam perkembangan banyak berbagai proses yang terakait yaitu proses biologis, kognitif, dan psikososial. Ketiga proses ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Masa anak-anak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana individu relative tidak berdaya dan bergantung pada orang lain.














DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Hurlock, Elizabeth B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga






0 komentar :

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Printable Coupons