Indonesia Flag Orb

Jumat, 03 Juli 2015

PAPER TENTANG PROFESI KONSELING



Logo-Unnes-Warna.jpg



PROFESI KONSELING
PAPER
disusun untuk memenuhi tugas
 mata kuliah Dasar-Dasar Konseling
Dosen Pengampu:
Mungin Eddy Wibowo
Drs. Suharso, M.Pd.,Kons.


Oleh
Ani Isnani
1301414068




JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015


KONSELING SEBAGAI HELPING RELATIONSHIP
Amat banyak hubungan antar manusia yang mengandung unsur-unsur pemberian bantuan. Ini memang diperlukan karena berbagai kondisi dilematis, konflik, ataupun krisis yang dialami individu dan perlu bantuan segera. Akan tetapi, atas sifat dan ciri-cirinya, tidak semua pemberian bantuan dapat dibuat profesional.
Upaya pemberian bantuan, selanjutnya disebut helping, di Indonesia tetap begitu. Yang dibicarakan disini adalah yang profesional sifatnya. Menurut Mc Cully, suatu profesi helping dimaknakan sebagai adanya seseorang, didasarkan pengetahuan khasnya, menerapkan suatu teknik intelektual dalam suatu pertemuan khusus dengan orang lain dengan maksud agar orang lain akan memungkinkan lebih efektif menghadapi dilema-dilema, pertentangan yang merupakan ciri khas kondisi manusia.
Suatu helping relation ditandai oleh ciri-ciri dasar tertentu. Pandangan Bruce Shertzer dan Sally C Stone yang diadaptasi disini, mengenai ciri-ciri helping relation adalah:
1.      Helping relation adalah penuh makna, bermanfaat.
2.      Afeksi sangat mencolok dalam helping relation.
3.      Keutuhan pribadi tampil atau terjadi dalam helping relation.
4.      Helping relation terbentuk melalui kesepakatan bersama individu-individu yang terlibat.
5.      Hubungan terjalin karena individu yang hendak dibantu membutuhkan informasi, pelajaran,  bantuan, pengalaman dan perawatan dari orang lain.
6.      Helping relation dilangsungkan melalui komunikasi dan interaksi.
7.      Struktur helping relation adalah jelas atau gamblang.
8.      Upaya-upaya yang bersifat kerja sama menandai helping relation.
9.      Orang-orang dalam helping relation dapat dengan mudah ditemui atau didekati dan terjamin ajeg sebagai pribadi.
10.  Perubahan merupakan tujuan hubungan konseling.
Konseling pada dasarnya merupakan helping relation (hubungan yang membantu). Menurut Shertzer and Stone (1987) mengemukakan bahwa keberhasilan dan kegagalan proses konseling ditentukan oleh tiga hal, yakni:
1.      kepribadian klien
Kepribadian klien sangat berperan penting untuk menentukan keberhasilan proses konseling. Aspek-aspek kepribadian klien seperti: sikap, emosi, intelektual, dan motivasi perlu mendapatkan perhatian dengan sebaik-baiknya. Seorang klien yang cemas ketika sedang berhadapan dengan konselor akan terlihat dari prilakunya. Seorang konselor yang baik tentu harus berusaha menentramkan kecemasan kliennya dengan berbagai cara. Dalam istilah konseling dikenal dengan sebutan teknik attending yaitu keterampilan menghampiri, menyapa, dan membuat klien betah dan mau berbicara dengan konselor. Ataupun bisa dengan cara mengungkapkan perasaan-perasaan cemas kliennya semaksimal mungkin dengan cara menggali atau mengeksplorasi, sehingga keluar dengan leluasa bahkan mungkin sampai klien tersebut mengeluarkan air mata, sehingga klien dapat mencurahkan semua permasalahan yang dihadapinya kepada konselor.
2.      harapan klien, dan
Harapan klien. Dapat diartikan sebagai adanya kebutuhan yang ingin terpenuhi melalui proses konseling. Pada umumnya, harapan klien terhadap proses konseling adalah untuk memperoleh informasi, menurunkan kecemasan, memperoleh jawaban dan mencari solusi dari persoalan yang sedang dialami serta mendapatkan petunjuk dan arahan bgaimana dirinya menjadi lebih baik dan lebih berkembang. Sebagai konselor yang baik, tentu kita harus pandai dan terampil mengarahkan dan memupuk harapan terbimbing (subyek didik) ke arah yang lebih realistis. Bahwa dengan melakukan bimbingan diharapkan dapat menjadi jalan merubah dirinya ke arah yang lebih baik.
3.      pengalaman/pendidikan klien.
Pengalaman dan pendidikan klien. Pengalaman dan pendidikan klien merupakan faktor yang turut menentukan keberhasilan proses konseling. Dengan pengalaman dan pendidikan tersebut, klien akan lebih mudah menggali dirinya sehingga persoalannya makin jelas dan upaya pemecahannya makin terarah. Pengalaman klien dalam kegiatan konseling bisa digali melalui kegiatan berkomunikasi, seperti wawancara dan berdiskusi sehingga klien secara terbuka mau menceritakan semua permasalahan yang dihadapinya. Dengan demikian konselor akan dapat terbantu dalam merumuskan dan menentukan langkah selanjutnya yang diperlukan oleh klien untuk menunjang keberhasilan proses konseling.
Dari ketiga hal yang telah diuraikan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa tahap-tahap konseling dapat dilakukan seperti di bawah ini:
a)      Tahap awal, meliputi kegiatan attending (keterampilan menghampiri, menyapa, dan membuat klien betah dan mau berbicara dengan konselor), empati primer dan advance (berempati terhadap masalah yang dihadapi klien), refleksi perasaan (upaya untuk menangkap perasaan, pikiran, dan pengalaman klien kemudian merefleksikannya kembali pada klien), eksplorasi perasaan, pengalaman dan ide, menangkap ide-ide/pesan-pesan utama, bertanya terbuka, mendefinisikan masalah bersama klien, dorongan minimal (minimal encouragement).
b)      Tahap pertengahan, teknik yang dibutuhkan pada tahap ini adalah: memimpin (leading), memfokuskan (focusing), mendorong (supporting), menginformasikan (informing), memberi nasehat (advising), menyimpulkan sementara (summarizing), dan bertanya terbuka (open question).
c)      Tahap ahir, tahap ini disebut tahap konseling (action). Teknik yang dapat digunakan pada tahap ini adalah: menyimpulkan, memimpin, merencanakan, mengevaluasi dan mengakhiri proses konseling.

Daftar Pustaka
Sugiharto, D.Y.P. dan Mulawarman. 2007. Psikologi Konseling. Semarang: Unnes Press.
Latipun, Psikologi Konseling (Malang: universitas Muhammadiah Malang: 2001)
Sofyan S. willis. Konseling Individual Teori dan Praktek (Bandung: Alfabeta: 2004)
(diambil pada tanggal 23 Maret 2015)



0 komentar :

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Printable Coupons